Krisis memori global yang terjadi sepanjang 2025 menjadi salah satu perkembangan terbesar dalam industri komputer. Harga RAM dan SSD naik dalam skala besar dan memicu berbagai perubahan dalam pasar teknologi. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada pengguna komputer rumahan tetapi juga pada industri gaming, bisnis kreatif, hingga perusahaan penyedia layanan cloud.
Artikel ini menyajikan gambaran menyeluruh berdasarkan data terbaru dari berbagai sumber teknologi internasional untuk menjelaskan alasan di balik kenaikan harga yang begitu cepat.
Kenaikan Harga Terpantau di Berbagai Jenis dan Kapasitas Memori
Sejumlah pemantau harga global menunjukkan perubahan signifikan sejak pertengahan 2025. Lonjakan tersebut terjadi pada hampir semua jenis RAM dan SSD.
- Harga RAM DDR5 32 GB naik dari kisaran di bawah seratus dolar menjadi di atas dua ratus dolar.
- RAM DDR4 32 GB yang sebelumnya stabil di angka tujuh puluh dolar kini berada di kisaran seratus lima puluh dolar.
- Harga memori DDR5 global tercatat meningkat lebih dari seratus tujuh puluh persen dibanding akhir 2024 menurut data distributor internasional.
- Di Indonesia, RAM DDR5 32 GB dijual antara tiga hingga lima juta rupiah, sedangkan RAM 64 GB melampaui sepuluh juta rupiah.
- SSD kelas menengah mulai bergerak naik seiring terbatasnya pasokan NAND.
Data tersebut menunjukkan bahwa kenaikan harga terjadi secara menyeluruh dan bukan hanya pada kategori tertentu.
Penyebab Utama: Lonjakan Permintaan dari Industri Kecerdasan Buatan
Pendorong terbesar dari kenaikan harga memori adalah industri kecerdasan buatan. Pusat data AI memerlukan kapasitas DRAM dan NAND yang sangat besar. Setiap server yang digunakan untuk pelatihan model AI generatif membutuhkan memori cepat untuk mengelola volume data tinggi.
Produsen memori global mengalihkan kapasitas produksi mereka untuk memenuhi pesanan perusahaan AI berskala besar. Keputusan ini mengurangi alokasi memori untuk pasar PC dan laptop sehingga pasokan menjadi semakin ketat.
Permintaan AI yang tumbuh cepat dalam waktu singkat menciptakan kondisi di mana pasokan tidak mampu mengikuti kebutuhan pasar.
Produsen Menaikkan Harga untuk Menyeimbangkan Pasokan
Pada kuartal akhir 2025, produsen besar seperti Samsung dan SK Hynix menaikkan harga DRAM dan NAND hingga tiga puluh persen. Kenaikan tersebut kemudian diteruskan ke distributor dan peritel.
Beberapa toko komputer di Amerika Serikat bahkan tidak lagi mencantumkan harga RAM karena perubahan yang sangat cepat. Konsumen diminta bertanya langsung kepada staf untuk mengetahui harga terkini. Langkah ini jarang terlihat dalam pasar komponen dan menggambarkan ketidakstabilan harga yang signifikan.
HBM Menyerap Banyak Kapasitas Produksi DRAM
High Bandwidth Memory, komponen penting untuk chip AI berperforma tinggi, semakin banyak dipesan oleh perusahaan teknologi besar.
HBM menggunakan jalur produksi yang terkait dengan DRAM sehingga peningkatan produksinya secara langsung mengurangi kapasitas produksi untuk memori konsumen. Prioritas produksi HBM menyebabkan pasar RAM PC mengalami ketatnya pasokan.
Produsen lebih memilih memproduksi komponen bernilai tinggi ini karena permintaannya meningkat dan harganya lebih stabil dibanding DRAM konsumen.
Keterbatasan Infrastruktur Produksi Membuat Pemulihan Terhambat
Industri semikonduktor tidak bisa meningkatkan kapasitas produksinya dalam waktu singkat. Membangun fasilitas baru membutuhkan investasi besar dan proses teknis yang panjang.
Selain itu, produsen memori masih berhati hati setelah mengalami kelebihan stok pada tahun 2023. Mereka tidak ingin menghasilkan terlalu banyak memori yang dapat menyebabkan kerugian seperti sebelumnya.
Kombinasi antara keterbatasan infrastruktur dan lonjakan permintaan AI membuat pasar memori berada dalam tekanan tinggi sepanjang tahun.
Dampak Kenaikan Harga Memori terhadap Pengguna
Krisis ini memberikan dampak nyata bagi konsumen dan industri.
1. Harga Perangkat Komputer Meningkat
Produsen komputer terpaksa menaikkan harga perangkat mereka karena biaya komponen memori meningkat. Pengguna yang ingin merakit PC baru menghadapi harga yang lebih tinggi.
2. Stok RAM dan SSD Menipis
Banyak model RAM populer habis terjual di marketplace internasional. Stok baru sering kali memiliki harga lebih tinggi dibanding pengiriman sebelumnya.
3. GPU Mulai Mengalami Kenaikan Harga
Keterbatasan memori untuk kartu grafis menyebabkan beberapa produsen GPU menyesuaikan harga. Pasar GPU diperkirakan akan mengalami tren kenaikan pada 2026.
4. Industri Gaming dan Kreatif Menghadapi Tekanan Terbesar
Aplikasi kreatif dan game modern membutuhkan memori besar. Kenaikan harga membuat para kreator dan gamer merasakan dampak yang lebih besar dibanding pengguna umum.
Prediksi: Bagaimana Kondisi Pasar Memori ke Depan
Banyak analis memperkirakan bahwa krisis memori dapat berlangsung hingga beberapa tahun ke depan. Permintaan AI diperkirakan tetap tinggi dan tidak menunjukkan tanda melambat.
Beberapa lembaga riset memperkirakan pemulihan harga dapat terjadi setelah pabrik semikonduktor baru mulai beroperasi penuh. Waktu yang diperlukan bisa mencapai tiga hingga empat tahun.
Kondisi dapat berubah jika permintaan AI mengalami perlambatan atau koreksi pasar. Jika hal itu terjadi, harga memori bisa mulai turun lebih cepat.
Kesimpulan
Lonjakan harga RAM dan SSD sepanjang 2025 merupakan hasil dari gabungan beberapa faktor besar yaitu meningkatnya permintaan industri AI, naiknya harga dari produsen memori, keterbatasan pabrik semikonduktor, dan meningkatnya penggunaan HBM.
Dampak krisis memori dirasakan di banyak sektor mulai dari konsumen rumahan hingga bisnis besar. Sejauh ini, belum ada tanda bahwa harga memori akan kembali stabil dalam waktu dekat dan tren kenaikan masih bisa berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang.